Jakarta, 11 Desember 2024 – Sekretaris Jenderal Dewan Ketahanan Nasional (Wantannas) R.I, Laksdya TNI T.S.N.B. Hutabarat, melaksanakan kunjungan kerja internasional ke Jepang pada 9-12 Desember 2024. Kunjungan tersebut didampingi oleh sejumlah pejabat penting, antara lain Staf Ahli Bidang Pertahanan Keamanan Lakdya TNI Arsyad Abdullah, Pembantu Deputi Urusan Lingkungan Strategis Regional Marsma TNI Dr. B.D.O. Siagian, serta Analis Kebijakan Bidang Evaluasi dan Toleransi Risiko Pembangunan Nasional Kolonel Laut (H) Dr. Rudy Hartono.
Pada hari pertama kunjungan di Jepang, Sesjen Wantannas melakukan audiensi dengan The National Institute for Defense Studies (NIDS), yang diwakili oleh Presiden NIDS, Imakyure. Pertemuan ini difokuskan pada pembahasan penguatan hubungan diplomatik Indonesia dan Jepang, khususnya dalam memperkuat peran NIDS dan Wantannas dalam menciptakan keamanan nasional dan regional.
Dok. Sesjen Wantannas bertukar cindermata dengan presiden NIDS Imakyurei Manabu
Setelah mengunjungi NIDS, Sesjen Wantannas melanjutkan audiensi dengan Asia Pacific Initiative (API), yang diwakili oleh Direktur Penelitian Yuichi Hosoya. Pertemuan ini membahas penelitian, konsep, dan kebijakan pemerintah Jepang di bidang ekonomi, politik, pertahanan, dan keamanan, termasuk hubungan Indonesia dan Jepang.
Asia Pacific Initiative (API) menjadi salah satu Lembaga yang di kunjungi tim Wantannas RI karena API merupakan program yang berfokus pada penelitian, pengembangan kebijakan, dan dialog terkait isu-isu penting di kawasan Asia Pasifik. API berperan dalam memperkuat kolaborasi antara negara-negara di kawasan ini dalam bidang geopolitik, hubungan internasional, serta inovasi sosial dan pemerintahan.
Dengan dukungan dari International House of Japan (I-House), API bertujuan untuk memperdalam pemahaman dan kerja sama antara berbagai negara di Asia Pasifik guna menciptakan masa depan yang lebih stabil dan berkelanjutan. API sangat memperhatikan Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) terutama Selat Karimata dan Selat Ambon, yang merupakan sentra lalu lintas perdagangan melalui laut. Isu keamanan yang mengganggu kedua selat tersebut dapat mempengaruhi kepentingan investasi Jepang di Indonesia.
Dok. Pertemuan Sesjen Wantannas R.I. dengan Asia Pacific Initiative (API)
Jepang juga aktif dalam menciptakan perdamaian di kawasan, seperti di Aceh, Kamboja, dan wilayah-wilayah timur lainnya. Jepang menyadari pentingnya keamanan, terutama di Selat Malaka, di mana Indonesia merupakan negara yang paling berpengaruh terkait dengan Selat Malaka serta wilayah sekitarnya di lautan Asia Tenggara, termasuk Natuna.
Kunjungan kerja ini diharapkan dapat memperkuat kerja sama strategis antara Indonesia dan Jepang dalam bidang keamanan, ekonomi, dan diplomasi. Diharapkan hasil diskusi dengan NIDS dan API dapat menjadi dasar pengembangan kebijakan yang lebih baik untuk mendukung stabilitas dan keamanan regional. Kunjungan ini menjadi langkah konkret dalam memperkokoh kolaborasi antara kedua pihak, sekaligus menunjukkan komitmen Indonesia untuk terlibat aktif dalam menciptakan keamanan dan kemakmuran di kawasan. (Humas/ RBP).
Dewan Ketahanan Nasional Republik Indonesia
Dikelola oleh Bagian Sistem Informasi, Biro PSP
